Sabtu, 07 Januari 2017

Makalah Filsafat Barat dan Timur




MAKALAH
(FILSAFAT BARAT DAN TIMUR)
                           


DI SUSUN
OLEH:


         


TAHANG                                                                       1604411072
      








UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
TEKNIK INFORMATIKA B
TAHUN AKADEMIK
2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Filsafat Barat dan Timur” untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Pengantar Filsafat Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan pada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Terima kasih penulis ucapkan kepada teman-teman dan pihak-pihak lain yang turut serta membantu  dalam menyelesaikan makalah ini baik itu bantuan berupa ilmu, petunjuk, maupun bantuan lainnya yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan. Penulis  mengharapkan kepada teman-teman untuk bersedia memberikan kritik dan sarannya menyangkut pembuatan makalah ini, sebagai bahan pertimbangan untuk membuat makalah selanjutnya. Namun demikian, penulis sudah berusaha menyajikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca, peminat keilmuan dan calon penulis di masa mendatang.



Palopo, 25 Desember 2016

                                                                                     Penulis


DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I  PENDAHULUAN.......................................................................................1
LATAR BELAKANG..........................................................................................1-3
RUMUSAN MASALAH.........................................................................................3
TUJUAN MAKALAH.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 MUNCULNYA FILSAFAT .............................................................................4
2.2  DEFINISI FILSAFAT BARAT........................................................................5
2.3 DEFINISI FILSAFAT TIMUR.........................................................................6
2.4 SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT TIMUR DAN FILSAFAT BARAT............................................................................................................. ..6-11
2.5 PERBEDAAN FILSAFAT BARAT DAN FILSAFAT TIMUR..............       .11-14
2.6 TOKOH-TOKOH FILSAFAT BARAT DAN FILSAFAT TIMUR.........      14-19
BAB III PENUTUP...............................................................................................20
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................20
3.2 SARAN...........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan (knowledge atau ilmu) adalah bagian yang esensial- aksiden manusia, karena pengetahuan adalah buah dari “berpikir “. Berpikir ( atau natiqiyyah)
adalah sebagai differentia ( atau fashl) yang memisahkan manusia dari sesama genusnya, yaitu hewan. Dan sebenarnya kehebatan manusia dan “barangkali ” keunggulannya dari spesies-spesies lainnya karena pengetahuannya. Kemajuan manusia dewasa ini tidak lain karena pengetahuan yang dimilikinya. Lalu apa yang telah dan ingin diketahui oleh manusia ? Bagaimana manusia berpengetahuan ? Apa yang ia lakukan dan dengan apa agar memiliki pengetahuan ? Kemudian apakah yang ia ketahui itu benar ? Dan apa yang mejadi tolak ukur kebenaran ?. Pertanyaan-pertanyaan di atas sebenarnya sederhana sekali karena pertanyaan pertanyaan ini sudah terjawab dengan sendirinya ketika manusia sudah masuk ke alam realita. Namun ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu maka tidak menjadi sederhana lagi. Masalah-masalah itu akan berubah dari sesuatu yang mudah menjadi sesuatu yang sulit, dari sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang rumit (complicated). Oleh karena masalah-masalah itu dibawa ke dalam pembedahan ilmu, maka ia menjadi sesuatu yang diperselisihkan dan diperdebatkan. Perselisihan tentangnya menyebabkan perbedaan dalam cara memandang dunia (world view), sehingga pada gilirannya muncul perbedaan ideologi. Dan itulah realita dari kehidupan manusia yang memiliki aneka ragam sudut pandang dan ideologi.
Atas dasar itu, manusia paling tidak yang menganggap penting masalah-masalah diatas- perlu membahas ilmu dan pengetahuan itu sendiri. Dalam hal ini, ilmu tidak lagi menjadi satu aktivitas otak, yaitu menerima, merekam, dan mengolah apa yang ada dalam benak, tetapi ia menjadi objek. Para pemikir menyebut ilmu tentang ilmu ini dengan epistemologi (teori pengetahuan atau nadzariyyah al ma’rifah). Epistemologi menjadi sebuah kajian, sebenarnya, belum terlalu lama, yaitu sejak tiga abad yang lalu dan berkembang di dunia barat. Sementara di dunia Islam kajian tentang ini sebagai sebuah ilmu tersendiri belum populer. Belakangan beberapa pemikir dan filusuf Islam menuliskan buku tentang epistemologi secara khusus seperti, Mutahhari dengan bukunya “Syinakht”, Muhammad Baqir Shadr dengan “Falsafatuna”-nya, Jawad Amuli dengan “Nadzariyyah al Ma’rifah”-nya dan Ja’far Subhani dengan “Nadzariyyah al Ma’rifah”-nya. Sebelumnya, pembahasan tentang epistemologi di bahas di sela-sela buku-buku filsafat klasik dan mantiq. Mereka -barat- sangat menaruh perhatian yang besar terhadap kajian ini, karena situasi dan kondisi yang mereka hadapi. Dunia barat (baca: Eropa) mengalami ledakan kebebasan berekspresi dalam segala hal yang sangat besar dan hebat yang merubah cara berpikir mereka. Mereka telah bebas dari trauma intelektual. Adalah Renaissance yang paling berjasa bagi mereka dalam menutup abad kegelapan Eropa yang panjang dan membuka lembaran sejarah mereka yang baru. Supremasi dan dominasi gereja atas ilmu pengetahuan telah hancur. Sebagai akibat dari runtuhnya gereja yang memandang dunia dangan pandangan yang apriori atas nama Tuhan dan agama, mereka mencoba mencari alternatif lain dalam memandang dunia (baca: realita). Maka dari itu, bemunculan berbagai aliran pemikiran yang bergantian dan tidak sedikit yang kontradiktif. Namun secara garis besar aliran-aliran yang sempat
muncul adalah ada dua, yakni aliran rasionalis dan empiris. Dan sebagian darinya telah lenyap. Dari kaum rasionalis muncul Descartes, Imanuel Kant, Hegel dan lain-lain. Dan dari kaum empiris adalah Auguste Comte dengan Positivismenya, Wiliam James dengan Pragmatismenya, Francis Bacon dengan Sensualismenya.
Berbeda dengan barat, di dunia Islam tidak terjadi ledakan seperti itu, karena dalam Islam agama dan ilmu pengetahuan berjalan seiring dan berdampingan, meskipun terdapat beberapa friksi antara agama dan ilmu, tetapi itu sangat sedikit dan terjadi karena interpretasi dari teks agama yang terlalu dini. Namun secara keseluruhan agama dan ilmu saling mendukung. Malah tidak sedikit dari ulama Islam, juga sebagai ilmuwan seperti : Ibnu Sina, al Farabi, Jabir bin al Hayyan, al Khawarizmi, Syekh al Thusi dan yang lainnya. Oleh karena itu, ledakan intelektual dalam Islam tidak terjadi. Perkembangan ilmu di dunia Islam relatif stabil dan tenang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka, Rumusan Masalahnya adalah:
1.2.1 Bagaimana awal mula munculnya Filsafat?
1.2.2 Apa Definisi Filsafat Barat?
1.2.3 Apa Definisi Filsafat Timur?
12.4 Bagaimana Perkembangan Filsafat Barat dan Filsafat Timur
1.2.5. Bagaimana Perbedaan Filsafat Barat dan Filsafat Timur?
1.2.6. Siapa Tokoh-tokoh Filsafat Barat dan Filsafat Timur?
1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka, Tujuan Makalahnya adalah:
1.3.1 Untuk Mengetehui Bagaimana Awal Mula Munculnya Filsafat
1.3.2 Untuk Mengetahui Apa Definisi itu Filsafat Barat
1.3.3 Untuk Mengetahui Apa Definisi Filsafat Timur
13.4 Untuk Mengetahui Perkembangan Filsafat Barat dan Filsafat Timur
1.3.5. Untuk Mengetahui Bagaimana Perbedaan Filsafat Barat dan Timur
1.3.6.Untuk mengetahui siapa tokoh-tokoh Filsafat Barat dan Filsafat Timur




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Munculnya Filsafat
Akibat dari berkembangnya kesusasteraan Yunani dan masuknya ilmu pengetahuan serta semakin hilangnya kepercayaan akan kebenaran yang diberikan oleh pemikiran keagamaan, peran mitologi yang sebelumnya mengikat segala aspekpemikiran kemudian secara perlahan-lahan digantikan oleh logos (rasio/ ilmu). Pada saat inilah, para filsofof kemudian mencoba memandang dunia dengan cara yang lain yang belum pernah dipraktekkan sebelumnya, yaitu berpikir secara ilmiah. Dalam mencari keterangan tentang alam semesta, mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang secara turun-temurun diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir sendiri. Di balik aneka kejadian yang diamati secara umum, mereka mulai mencari suatu keterangan yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian kejadian itu. Dalam artian inilah, mulai ada kesadaran untuk mendekati problem dan kejadian alam semesta secara logis dan rasional. Sebab hanya dengan cara semacam ini, terbukalah kemungkinan bagi pertanyaan-pertanyaan lain dan penilaian serta kritik dalam memahami alam semesta. Semangat inilah yang memunculkan filosof-filosof pada jaman Yunani. Filsafat dan ilmu menjadi satu. Filsafat, terutama Filsafat Barat, muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berfikir-fikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama pada saat itu yang dianggap sebagai “tirai besi keilmuan” lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang berberadaban lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.

2.2 Definisi Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. Namun pada hakikatnya, tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami pemutusan rantai ketika salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge, Categories dan Porphyry telah dimusnahkan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati terhadap Boethius, yang dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara. Selanjutnya dikatakan bahwa seandainya kitab-kitab terjemahan Boethius menjadi sumber perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan di Eropa, maka John Salisbury, seorang guru besar filsafat di Universitas Paris, tidak akan menyalin kembali buku Organon karangan Aristoteles dari terjemahan-terjemahan berbahasa Arab, yang telah dikerjakan oleh filosof Islam pada dinasti Abbasyah. Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. Dalam tradisi filsafat Barat di Indonesia sendiri yang notabene-nya adalah bekas jajahan bangsa Eropa-Belanda, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. Tema-tema tersebut adalah: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
1.  Tema Ontology Ontologi membahas tentang masalah “keberadaan” sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris (kasat mata), misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya.
2. Tema Epistemology Kata ini berasal dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan. Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.
 3. Tema Aksiolgi Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.[2] Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori tentang nilai.
2.3 Definisi Filsafat Timur
Filsafat timur merupakan sebutan bagi pemikiran-pemikiran filosofis yang berasal dari dunia Timur atau Asia, seperti Filsafat Cina, Filsafat India, Filsafat Jepang, Filsafat Islam, Filsafat Buddhisme, dan sebagainya. Masing-masing jenis filsafat merupakan suatu sistem-sistem pemikiran yang luas dan plural.[1] Misalnya saja, filsafat India dapat terbagi menjadi filsafat Hindu dan filsafat Buddhisme, sedangkan filsafat Cina dapat terbagi menjadi Konfusianisme dan Taoisme.[2] Belum lagi, banyak terjadi pertemuan dan percampuran antara sistem filsafat yang satu dengan yang lain, misalnya Buddhisme berakar dari Hinduisme, namun kemudian menjadi lebih berpengaruh di Cina ketimbang di India.[2] Di sisi lain, filsafat Islam malah lebih banyak bertemu dengan filsafat Barat.[1]
Akan tetapi, secara umum dikenal empat jenis filsafat Timur yang terkenal dengan sebutan "Empat Tradisi Besar" yaitu Hinduisme, Buddhisme, Taoisme, dan Konfusianisme.[3]
Filsafat Timur memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan filsafat Barat, yang mana ciri-ciri agama terdapat juga di dalam filsafat Timur, sehingga banyak ahli berdebat mengenai dapat atau tidaknya pemikiran Timur dikatakan sebagai filsafat.
[4][2] Di dalam studi post-kolonial bahkan ditemukan bahwa filsafat Timur dianggap lebih rendah ketimbang sistem pemikiran Barat karena tidak memenuhi kriteria filsafat menurut filsafat Barat, misalnya karena dianggap memiliki unsur keagamaan atau mistik.[5] Akan tetapi, sekalipun di antara filsafat Timur dan filsafat Barat terdapat perbedaan-perbedaan, namun tidak dapat dinilai mana yang lebih baik, sebab masing-masing memiliki keunikannya sendiri.[2][6] Selain itu, keduanya diharapkan dapat saling melengkapi khazanah filsafat secara luas.[2]
2.4 Sejarah Perkembangan Filsafat Barat dan Filsafat Timur
2.4.1 Perkembangan Filsafat Barat
Dalam beberapa buku filsafat, kita akan menemukan pembahasan tentang periodeisasi atau pembabakan filsafat barat yang terbagi atas 4 bagian besar. Diantaranya.
1)    Filsafat Yunani Klasik
Bermula pada abad ke 6 sebelum masehi hingga abad 5 sebelum masehi. Atau sekitar 500-600 tahun sebelum lahirnya Yesus Kristus di dunia ini. Filsafat Yunani awalnya dipengaruhi oleh mitologi Yunani dan peradaban tetangganya, Mesir dan Babilonia atau Irak sekarang ini. Dimana kedua bangsa tersebut merupakan tempat dimana Nabi-Nabi berdakwah dan menyebarkan ajarannya. Sebelum trio filsuf Yunani yang paling terkenal (Socrates, Plato dan Aristoteles), telah ada filsuf alam Yunani yang terkenal. Dikatakan filsuf alam karena studi filsafat mereka membahas tentang apa unsur utama (arkhe) yang menyusun alam semesta. Thales mengatakan air, Anaximandros mengatakan sesuatu yang nonfisik dan tak terbatas, sementara Anaximenes mengatakannya udara. Kemudian setelah filsuf alam, lahirlah filsuf yang membahas tentang ilmu pasti dan matematika seperti Phytagoras, Herakleitus dan Parmenides.
2)    Filsafat Abad Pertengahan
Di mulai pada abad ke 4 sampai abad ke 15. Filsafat Barat pada pasca kelahiran Yesus Kristus ini ditandai dengan berpadunya filsafat dan agama. Sayangnya, ajaran filsafat yang bertentangan dan doktrin gereja diberangus bahkan filsif yang mengeluarkan ajaran tersebut di hukum mati. Hal itu bisa kita dapati dari peristiwa matinya Copernicus dan Galileo yang mengeluarkan teori yang bertentang dengan doktrin gereja. Itulah mengapa filsafat abad-abad ini juga dissebut sebagai abad kegelapan filsafat. Filsafat barat mengalami stagnansi atau keterhambatan. Di sisi lain, filsafat timur khususnya filsafat Islam mengalami perkembangan pesat pasca lahir dan tersebarnya ajaran Muhammad Saw. Di abad kegelapan filsafat ini, hanya yang berhasil memadukan filsafat dan agamalah yang berhasil bertahan dan diakui ajarannya. Dan filsuf tersebut salah satunya adalah Thomas Aquinas dengan teorinya yang paling terkenal; lima argumentasi pembuktian kebaradaan Tuhan.
3)    Filsafat Abad Modern
Berawal dari abad 16 hingga abad ke 19. Filsafat Abad Modern didahului oleh pergerakan filsuf yang menentang dominasi gereja pada pertengahan abad ke 16. Lahirlah gerakanRenaissance di Prancis dan Italia, Enlightment di Inggris dan Aufklarung di Jerman. Intinya, Eropa berada pada zaman pencerahan. Filsafat kemudian memisahkan diri dari kungkungan agama versi gereja. Di sinilah berawal istilah sekularisasi atau pemisahan kewenangan antara keilmuan atau sains (materi) dan agama (nonmateri). Sekularisme inilah yang membawa filsafat barat pada perkembangan dan penyebaran yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan banyaknya lahir filsuf-filsuf baru pada zaman ini diantaranya; Francis Bacon, Thomas Hobbes, Rene de Cartes, Immanuel Kant, John Locke, Baruch Spinoza, Soren Kierkegaard, Auguste Comte, Karl Marx, Nietzsche dan masih banyak lagi.
4)    Filsafat Kontemporer
Filsafat Kontemporer atau biasa juga disebut filsafat postmodernisme (setelah modern) di mulai sejak abad ke 20 hingga sekarang ini (abad 21). Filusuf pada zaman ini melahirkan paham-paham baru, diantaranya Fenomenologi, Filsafat perempuan atau Feminisme, filsafat hidup atau eksistensialisme dan paham-paham lainnya. Pada abad ini pula, para filsuf kemudian mengkhususkan diri pada obyek kajian filsafat tertentu. Di sisi lain, para filsuf tersebut mengumumkan atau mengeneralisasi gerakan mereka ke dalam bentuk komunitas tertentu. Perbedaan paling mencolok pada filsafat zaman kita ini adalah banyaknya beredar jurnal filsafat (kumpulan beberapa tulisan oleh penulis berbeda). Para filsuf zaman ini di antaranya; Edmun Husserls, Henri Bergson, Ernst Cassirer, Bertrand Russell, Thomas Kuhn, Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Jurgen Habermas dan lainnya.
2.4.2 Perkembangan Filsafat Timur
Filsafat Timur telah melahirkan banyak peradaban besar serta memberikan kontribusi keilmuan bukan hanya untuk dunia Timur tetapi juga dunia barat. Filsafat Timur merupakan produk pemikiran filosofis masyarakat Asia terutama masyarakat China, India, Jepang, Islam dan beberapaa daerah Asia lainnya. Masing-masing pemikiran Filsafat mereka sangat plural dengan kondisi budaya dan sosial yang ada. Filsafat China terbagi menjadi dua pemikiran Filsafat antara Filsafat Konfusianisme dan Taoisme, Filsafat India terbagi menjadi dua golongan Filsafat Hindu dan Buddhisme, Filsafat Islam secara garis besar terbagi menjadi filsafat teoretis (al-hikmah al-nazhariyyah) dan filsafat praktis (al-hikmah al-‘amaliyyah).
Filsafat Timur mempunyai ciri khas yang berbeda dengan Filsafat Barat, dimana dalam Filsafat Timur kental sekali pemikirannya berkaitan dengan Agama. Meskipun banyak yang menyangkal terutama kaum postkolonial keberadaan Keilmuan Timur bukan dianggap sebagai suatu Filsafat, karena dianggap memiliki unsur keagamaan ataupun mistik. Padangan-pandangan miring ini sebenarnya mudah dibantah oleh fakta sejarah bagaimana pemikiran-pemikiran Timur telah menghasilkan Peradaban besar dan penemuan-penemuan penting keilmuan yang telah memberikan kontribusi besar bagi kehidupan manusia. Kerangka pemikiran Filsafat Timur inilah yang telah memunculkan berbagai kemajuan dibidang keilmuan, bahkan Dunia Barat sempat berguru dan menimbah keilmuan Timur untukdijadikan sebagai pegangan dunia barat seperti contoh kitab al-Quran fi al-Tibb atau di Barat dikenal The Canon sebagai salah satu pemikiran besar Filosof Islam Ibnu Sina atau Avecinna sebagai buku panduan kedokteran yang sampai sekarang masih digunakan. Bukan hanya Ibnu Sina tetapi juga masih banyak tokoh-tokoh filosof Timur yang telah mempengaruhi pemikiran Barat, sehingga pandangan tentang pemikiran Timur bukan bagian dari Filsafat adalah salah besar.
1)    Filsafat persia dan timur tengah
Filsafat India termasuk filsafat tertua setelah filsafat barat dan filsafat cina. Alam pemikiran India lebih mendekati arti philosophia itu sendiri, yakni ajaran hidup yang bertujuan untuk memaparkan bagaimana orang dapat mencapai kebahagiaan yang kekal. Alam pikiran India boleh dikatakan “Magic Religius” dan karena itulah filsafat ini berkembang pada saat itu. Tidak mencakup dalam bidang ilmu saja, tetapi juga suatu faktor penting dalam usaha pembebasan diri. Bagus takwin (2003: 38), menguraikan bahwa; Awal mula Hindu tidak lepas dari agama Hindu, atau lebih luas lagi Hinduisme. Hinduisme adalah sebuah nama yang menaungi berbagai agama dan sebuah nama agama yang berbeda bernaung di bawahnya. Pada dasarnya Hinduisme merupakan suatu kepercayaan satu kepercayaan monetheistik. Percaya hanya pada satu Tuhan. Hinduisme dikenal juga sebagai Sanathana Dharma, yang berarti “kebajikan” Filsafat Cina adalah salah satu dari filsafat tertua di dunia dan dipercaya menjadi salah satu filsafat dasar dari tiga filsafat dasar yang mempengaruhi sejarah perkembangan filsafat dunia, disamping filsafat India dan filsafat Barat. Filsafat Cina sebagaimana filsafat lainnya dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang dari masa ke masa.
2)    Filsafat Cina
Tradisi pemikiran filsafat di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan pengasas filsafat Cina. Pemikiran mereka sangat berpengaruh dan membentuk ciri-ciri khusus yang membedakannya dari filsafat India dan Yunani. Pada masa hidup mereka, negeri Cina dilanda kekacauan yang nyaris tidak pernah berhenti. Pemerintahan Dinasti Chou mengalami perpecahan dan perang berkecamuk di antara raja-raja kecil yang menguasai wilayah yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya rakyat sengsara, dihantui kelaparan dan ratusan ribu meninggal dunia disebabkan peperangan dan pemberontakan yang bertubi-tubi melanda negeri. Tiadanya pemerintahan pusat yang kuat dan degradasi moral di kalangan pejabat pemerintahan mendorong sejumlah kaum terpelajar bangkit dan mulai memikirkan bagaimana mendorong masyarakat berusaha menata kembali kehidupan sosial dan moral mereka dengan baik.
3)    Filsafat Islam
Filsafat Islam Dalam Ensiklopedi Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve dijelaskan bahwa kebudayaan dan filsafat Yunani masuk ke daerah-daerah itu melalui ekspansi Alexander Agung, penguasa Macedonia (336-323 SM), setelah mengalahkan Darius pada abad ke-4 SM di kawasan Arbela (sebelah timur Tigris). Alexander Agung datang dengan tidak menghancurkan peradaban dan kebudayaan Persia, bahkan sebaliknya, ia berusaha menyatukan kebudayaan Yunani dan Persia. Hal ini telah memunculkan pusat-pusat kebudayaan Yunani di wilayah Timur, seperti Alexandria di Mesir, Antiokia di Suriah, Jundisyapur di Mesopotamia, dan Bactra di Persia. Pada masa Dinasti Umayyah, pengaruh kebudayaan Yunani terhadap Islam belum begitu nampak karena ketika itu perhatian penguasa Umayyah lebih banyak tertuju kepada kebudayaan Arab. Pengaruh kebudayaan Yunani baru nampak pada masa Dinasti Abbasiyah karena orang-orang Persia pada masa itu memiliki peranan penting dalam struktur pemerintahan pusat. Para Khalifah Abbasiyah pada mulanya hanya tertarik pada ilmu kedokteran Yunani berikut dengan sistem pengobatannya. Tetapi kemudian mereka juga tertarik pada filsafat dan ilmu pengetahuan lainnya. Perhatian pada filsafat meningkat pada zaman Khalifah Al-Makmun (198-218 H/813-833 M). Filsafat Yunani paling dominan masuk ke dunia Islam di tandai dengan adanya penerjemahan-penerjemahan buku-buku filsafat. Upaya-upaya umat Islam ini dapat memunculkan tokoh filosuf Islam terkenal ke dalam atau luar islam. Sebagaimana  nama: al-Kindi, Ibn Rusyd, Ibn Sina, ibnu bajjah dan masih banyak lagi. Kelahiran ilmu filsafat Islam tidak terlepas dari adanya usaha penerjemahan naskah-naskah ilmu filsafat dan berbagai cabang ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Arab yang telah dilakukan sejak masa klasik Islam.  Dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Pemikiran dan Peradaban disebutkan bahwa usaha penerjemahan ini tidak hanya dilakukan terhadap naskah-naskah berbahasa Yunani saja, tetapi juga naskah-naskah dari bebagai bahasa, seperti bahasa Siryani, Persia, dan India.
Filsafat Barat dan Filsafat Timur tampak amat berbeda sebab berkembang di dalam budaya yang amat berbeda, dan sepanjang sejarah tidak terlalu banyak pertemuan di antara keduanya, kecuali di dalam filsafat Islam.Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada persamaan di antara keduanya.

2.5.1 Ontologis Barat-Timur

Didasari oleh sudut pandang dunia sebagai objek untuk dipikirkan, diekploitasi, dan dimanfaatkan untuk kepentingan ksejahtraan masusia. Dengan menggunakan Ilmu Pengetahuan berbasis pancaindra maka ontologinya menjadi "ada yang dapat dicerna oleh pancaindra manusia". Jadi ada itu adalah ada yang dapat dipikirkan, dirasakan, dan diwujudkan di dunia ini, dan di sini dimana tempat kita hidup dan menjalani kehidupan. Dunia timur memahami hakikat ontologi itu, adalah "hana tan hana", ada itu dan yang ada di dunia ini disebabkan oleh yang tidak ada, dengan demikian yang hakiki ada adalah yang tidak ada itu. Kalau diandaikan memandang sesuatu dunia Barat melihat ke bawah, dan dunia Timur ke atas. Andaikan ulat dengan kupu-kupu. Kalau kupu-kupu mencari makan masih di dunia ini dengan mengisap sar bunga yang ada di tanah, dengan tanah sebagai tempat tumbuh pohon yang berbunga itu. Sedangkan ulat tidak memandang akar, daun, bunga semua yang ada di dunia ini dimakan dengan perutnya sebagai pengolah makanan untuk menjadi sari makanan itu, jadi bedanya seperti antara tanah dan langit. 

2.5.2 Secara Epistimologis

Bedanya bagaikan Paus dengan Arjuna. Panca Indra menjadi dasar berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam mengolah alam secara kultural (cultur=mengolah alam), sehingga dunia barat sebagai tempat lahirnya IPTEK. Sedangkan dunia Timur melakukan olah bhudi (Budayah=olah bhudi), hasilnya semua agama-agama besar terlahir di dunia Timur. Sejarah kelahiran agama-agama besar itu jauh sebelum tahun 1 Masehi sudah lahir, bahkan hindu sudah lahir sekitar 2000-1500 tahun sebelum masehi. 
Perbedaan dalam sudut pandang filosopis itu memunculkan cara pandang berbeda dalam memandang alam ini, dunia barat mengambil jarak dengan alam, sehingga menjadi eksploitatif, dengan IPTEK, lebih bersifat teknologis dalam membantu kelemahan pancaindranya, dan renungan terdalam dalam berbagai persoalan hidup menjadikan munculnya aliran filsafat barat yang juga berpengaruh ke dunia timur setelah terjadi kontak peradaban dengan dunia timur. 
Sedangkan dunia Timur memandang dirinya menyatu dengan alam (bagian dari alam), sehingga menjadikan dunia timur seperti lebih bersifat mitologis dalam menjelaskan hakikat hunungan manusia dengan alam. manusia, dan penciptanya. Pandangan yang berbeda itu menjadikan ciri-ciri keilmuan dan penemuan hakikat hidup berbeda-beda. Dharsana yang muncul atau filsafat yang muncul lebih banyak terkait dengan persoalan keberadaan kausa prima (brahman), atmat, dosa, surga, neraka, pengabdian, kerja dalam hidup dan sebagainya. Muncul berbagai sistem dan metoda dalam menghubungkan diri dengan-Nya, memaham-Nya dan sebagainya. yang Hana tan Hana itu ada dimana-mana masuk dan merasuk di seluruh ciptaannya. 

2.5.3 Aksiologi 

Nilai guna yang didapatkan adalah barat melakukan kajian mendalam terhadap alam, sehingga muncul ilmu-ilmu natural (natural science), beserta turunannya kemudian seperti komputer dan gelombang (TV, Radio dan sebagainya). Dunia Timur menguraikannya dalam bentuk mitologi, efos, dan cerita lainnya. Sehingga lebih banyak bersifat ideologis, magis, dan religis. 

Jika dilihat dari apa yang dihasilkan dengan menggunakan dua paradigma yang berbeda antara barat dan timur dapat dijelaskan, "kemajuan dan teknologi" memang anak dari filsafat barat, sedangkan agama dan sistem religi merupakan anak dari filsafat timur. Tentu pandangan antroposentris ini, dapat dibalik dengan memandang agama sebagai ciptaan Tuhan, sehingga dari agama itu muncul peradaban lain terkait dengan kehidupan manusia, tetapi persoalannya adalah apakah agama lahir mendahului kemampuan manusia berpikir, atau kemampun berpikir lebih menjadikan manusia beragama untuk menyelamatkan kehidupan yang dibayangkan dapat hancur jika tidak dikendalikan, karena nafsu manusia memiliki sifat serakah dan menghancurkan sehingga perlu agama dan atau filsafat (kebajikan) untuk mengendalikannya
2.5.4 Pengetahuan
Filsafat Barat sejak masa Yunani telah menekankan akal budi dan pemikiran yang rasional sebagai pusat kodrat manusia. Filsafat Timur lebih menekankan hati daripada akal budi, sebab hati dipahami sebagai instrumen yang mempersatukan akal budi dan intuisi, serta intelegensi dan perasaan. Tujuan utama berfilsafat adalah menjadi bijaksana dan menghayati kehidupan, dan untuk itu pengetahuan harus disertai dengan moralitas.
3.4.5  Sikap Terhadap Alam
Filsafat Barat menjadikan manusia sebagai subyek dan alam sebagai obyek sehingga menghasilkan eksploitasi berlebihan atas alam. Sementara itu, filsafat Timur menjadikan harmoni antara manusia dengan alam sebagai kunci. Manusia berasal alam namun sekaligus menyadari keunikannya di tengah alam.
2.5.6  Cita-cita Hidup
Jikalau filsafat Barat menganggap mengisi hidup dengan bekerja dan bersikap aktif sebagai kebaikan tertinggi, cita-cita filsafat Timur adalah harmoni, ketenangan, dan kedamaian hati. Kehidupan hendaknya dijalani dengan sederhana, tenang, dan menyelaraskan diri dengan lingkungan.
2.5.7  Status Manusia
Filsafat Barat amat menekankan status manusia sebagai individu dengan segala kebebasan yang ia miliki, dan masyarakat tidak bisa menghilangkan status seorang manusia dengan kebebasannya. Filsafat Timur menekankan martabat manusia tetapi dengan penekanan yang berbeda, sehingga manusia ada bukan untuk dirinya melainkan ada di dalam solidaritas dengan sesamanya.
2.6 Tokoh-tokoh Filsafat Barat dan Filsafat Timur
2.6.1 Tokoh-tokoh filsafat barat
Mempelajari Filsafat barat tidak bisa lepas dari filsafat histories yaitu kajian yangditinjau dari sejarah. mempelajari filsafat barat ada empat periode besar, sebagiberikut:

A. Zaman Yunani (600 sM - 400 M)
kosmosentris 
(para filosof mempertanyakankejadian semesta alam). Pada masa ini muncul karena kemenangan akalmanusia terhadap mitos-mitos dari nenek moyang mereka. ini menunjukkanbahwa manusia ingin mencari kebenaran dalam hidup, karena menurut parafilosuf abad ini tujuan manusia hanyalah mencari kebenaran untuk mendapatkankebahagian, tokoh Pemikiran zaman Yunani Kuno, adalah :
1. Sokrates menyumbangkan teknik kebidanan (maieutika tekhne ) dalamberfilsafat. Bertolak dari pengalaman konkrit, melalui dialog seseorangdiajak Sokrates (sebagai sang bidan) untuk "melahirkan" pengetahuan akankebenaran yang dikandung dalam batin orang itu.
Dengan demikian Sokrates meletakkan dasar bagi pendekatan deduktif. -- Pemikiran Sokrates dibukukan oleh Plato, muridnya.
2. Plato 
menyumbangkan ajaran tentang "idea". Menurut Plato, hanya idea-lah realitas sejati. Semua fenomena alam hanya bayang-bayang daribentuknya (idea) yang kekal. Dalam wawasan Plato, pada awal mula adaidea-kuda, nun disana di dunia idea. Dunia idea mengatasi realitas yangtampak, bersifat matematis, dan keberadaannya terlepas dari duniainderawi. Dari idea-kuda itu muncul semua kuda yang kasat-mata. Karenaitu keberadaan bunga, pohon, burung. bisa berubah dan berakhir, tetapiidea bunga, pohon, burung. kekal adanya. Itulah sebabnyayang Satu 
dapat menjadi yang banyak. 
3. Aristoteles 
mengemukakan tugas utama dari ilmu pengetahuan adalahmencari penyebab
penyebab objek yang diselidiki, kemudian di rumuskankeempat penyebab itu :1) Penyebab Material (material cause ) : ini adalah bahan darimana bendadibuat.2) Penyebab Formal (formal cause ) : ini adalah bentuk penyusunanbahan.3) Penyebab Efisien (efficient cause ) : ini adalah sumber-sumber kejadian.4) Penyebab Final (final cause ) : ini adalah tujuan yang menjadi arahs eluruh kejadian.
B. Zaman Pertengahan ada dua masing masing : Patristik dan Skolastik 400-1500M pemikiran para filosof masih banyak dipengaruhi oleh dogma .
 – dogma agama kristiani.
Pada masa ini dibagi dalam dua masa yaitu patristik dan skolastik.Pada masa patristik filsafat dipengaruhi oleh dogma-dogma kristiani dan banyakdipengaruhi oleh bapak-bapak gereja. Dan pada masa skolastik merupakan awalmula berdirinya filsafat timur. Masa kejayaan filsafat timur terjadi pada masakholifah abasih yang mampu menterjemahkan filsafat-filsafat barat ke dalambahasa arab. Namun pada masa skolastik ini filsafat barat tidak berkembangkarena terlalu terkengkang oleh agama. Tokoh filsafat zaman pertengahan :1. Tokoh Zaman Patristik : Patristik Yunani ini antara lain Clemens dari Alexandria (150-215), Origenes (185-254), Gregorius dari Naziane (330-390),Basilius (330-379). Tokoh- tokoh dari Patristik Latin antara lain Hilarius (315-367), Ambrosius (339-397), Hieronymus (347-420) dan Augustinus (354-430).2. Tokoh Zaman Skolastik : Avicena (Ibn. Sina, 980-1037), Averroes (Ibn. Rushd,1126-1198) dan Maimonides (1135-1204), Albert Agung ( 1206-1274),Bonoventura ( 1221-1257), Thomas Aquinas (1225-1274) dan Yohanus DunsScotus (1266-1308).
 
C . Zaman Modern (1500 M - 1800 M) . pada masa ini filsafat barat mulai
berkembang kembali, terdapat masa peralihan yang disebut “Renesanse”, yang
melahirkan dua konsep yaitu humanisme religius dan humanisme skuler.Namun yang berkembang hanyalah humanisme skuler yang berkembang danmenjadi cikal bakal lairnya filsafat pada masa-masa berikutnya. Lahir danBerkembangan Tradisi Ilmu Pengetahuan, filsafat zaman Modern diawali masaRenesance, Jaman Barok, Jaman Aufklarung dan diahkiri jaman Romatik,dengan tokoh tokohnya sebagai berikut :
1.Tokoh filsafat modern Renesance : Johanes Kepler (1571-1630), GalileoGalilei (1564-1642), Hugo De Groot (1583-1645), Nicollo Machiavelli ( 1469-1527) Thomas Moore (1478-1535) Leonardo da vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630)dan Galileo Galilei (1564-1643). Dan Francis Bacon (1561-1623) merupakanfilsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidangilmu pengetahuan
 2. Tokoh filsafat jaman Barok :
Rene Descartes
merupakan filsuf yang palingterkenal pada masa filsafat modern ini. Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapak filsafat modern. Dia menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti.  Segala sesuatu dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memangdipersoalkan juga dan Leibniz (1646-1650)
3. Tokoh Jaman Aufklarung ( era rasionalisme ) : Thomas Hubbes (1588-1679),John Locke (1632-1704), George Berkeley (1684-1753), David Hume (1711-1776) JJ.Rausseau (1712-1778) dan Immanuel Kant (1724-1804), tokohtokoh ini merupakan kaum Emperik yang mengangap rasio saja tidak cukupharus dengan pengalaman juga.
.4. Tokoh jaman Romantik ( jaman Idealisme ) : Fichte (1762-1814), F. Schelling(1775-1854), Hegel (1770-1831). 
D.  Zaman sekarang (setelah 1800 M).
Logosentris  yaitu manusia sudah berfikir secarasistimatis, llogis dan rasional, tokoh filsasat zaman sekarang :1. filosofi penelitian Ilmu Sosial, aliran yang tidak bisa dilewatkan adalahpositivisme yang digagas oleh filsuf A. Comte (1798-1857). Menurut Comtepemikiran manusia dapat dibagi kedalam tiga tahap/fase, yaitu tahap:(1) teologis, (2) Metafisis, dan (3) Positif-ilmiah.2. Pada periode terkini (kontemporer) muncul aliran-aliran filsafat, misalnya :
“Strukturalisme” dan “Postmodernisme” 

1) Tokoh : “Strukturalisme” diantaranya adalah Cl. Lévi-Strauss, J. Lacandan M . Faoucault.
2) Tokoh “Postmodernisme” diantaranya adalah J. Habermas dan J. Derida.

2.6..2  TOKOH FILSAFAT TIMUR:
Mempelajari Filsafat Timur kita tidak bisa lepas dari Filsafat China , India danFilsafat Islam, Dengan tokoh tokohnya sebagai berikut :
A. Filsafat Cina
Filsafat Cina dibagi dalam empat periode, yakni zaman kuno (600-200 SM),zaman pembauran (200 SM-1000 M), zaman neo-konfusianisme (1000-1900 M),dan zaman modern (1900-sekarang).1. Zaman Kuno ditandai dengan munculnya aliran-aliran filsafat klasik antara lainsebagai berikut :Konfusianisme Yaitu suatu aliran yang terdiri atas orang –orang terpelajar yang mempunyai keahlian di bidang kitab-kitab klasik yang menitik beratkantentang etika, Tokoh konfusianisme adalah Ju ChiaTaonisme-Tao te Chia terutama mengenai metafisika dan filasfat socialTokoh terbesar dari aliran ini adalah Lao Tzu dan Chuang Tzu.
 
Mazhab Yin Yang Menurut pandangan orang Cina, Yin dan Yang merupakandua prinsip pokok di alam semesta. .Mohisme atau Mo Chia Yaitu suatu aliran yang terdiri atas kelompok kaumkesatria yang telah kehilangan kududukannyaTokohnya Mo Tzu (479-381SM).
Dialektisisme. Ming Chia Aliran ini dipelopori oleh orang-orang yang ahli dalam bidang debat Legalisme. Fa Chia Yaitu suatu aliran yang dipelopori oleh orang-orangyang ahli di dalam bidang pemerintahan, Tokoh yang terkenal adalah Han FeiTzu dan Li Sse.2. Zaman Pembaharuan Zaman ini ditandai dengan masuknya Budhisme dari India, sehingga kemudianmelahirkan aliran baru dalam Budhisme Cina yang diberi nama Ch‟an Budhismeatau Ch‟anisme. Selain Budhisme muncul juga aliran Neo-Taoisme yang
memberikan arti baru „Tao‟ sebagai „Nirwana‟. Puncak dari zaman pembaruan
yang terjadi pada waktu pemerintahan Dinasti Han, dengan munculnya seorangtokoh Tung Chung Shu.3. Zaman Neo-KonfusianismeZaman ini ditandai dengan adanya gerakan untuk kembali kepada ajaran-ajaranKonfusius yang asli, tokohnya adalah Kong Hu Cu4. Zaman ModernZaman modern cina sekitar tahun 1900 Aliran yang paling berpengaruh adalahpragmatisme yang berasal dari Amerika Serikat. Pada tahun 1950 daratan Cinadikuasai oleh pemikiran Marx, Lenin dan tokoh yang terkenal Mao Ze Dong.B. Sejarah Filsafat IndiaFilsafat India bercorak religius dan etis. Sejarah filsafat India dibagi menjadiempat periode, yaitu periode Weda (1500-600 SM), periode Wiracarita (600 SM200 M), periode Sutra -Sutra (200-sekarang), periode Skolastik (200M-sekarang), sebagai berikut:
1. Periode WedaWeda samhita adalah suatu pengumpulan mantra-mantra yang berbentuk syair,yang dipergunakan untuk mengundang Dewa, yang untuknya akandipersembahkan korban..
2. Periode WiracaritaPeriode ini sering disebut periode epic. Sistem-sistem dari Budhisme, Jainisme,Syiwaisme, dan Wishnuisme termasuk periode ini.
3. Periode Suta-Sutraskema kefilsafatan yang pendek dan ringkas. Ikhtisar ini dibuat dalam bentuksutra-sutra.4. Periode SkolastikSukar sekali dipisahkan dengan periode sutra-sutra, tetapi di sini muncul tokoh-tokoh besar seperti Kumarila, Sankara, Syridhara, Ramanuja, Madhwa,Wacapati, Udayana, Bhaskara, dan Jayanta.C.
Tokoh Filsafat Islam
Pengertian Filsafat Islam. Filsafat Islam adalah hasil pemikiran filsuf tentangajaran ketuhanan, kenabian, manusia, dan alam yang disinari ajaran Islam dalamsuatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis. Sedangkan menurut AhmadFuad al-Ahwani filsafat Islam ialah pembahasan tentang alam dan manusia yangdisanari ajaran Islam. Tokoh tokohnya diantaranya adalah : 
1. Al-Kindi
 Hidup pada tahun 796-873 M pada masa khalifah al-Makmun dan al-
Mu‟tashim. Al-Kindi
menganut aliran Mu‟tazilah dan kemudian belajar filsafat. Menurut Al-Kindi filsafat yang paling tinggi adalah filsafat tentangTuhan. Kata Al-Kindi : Filsafat yang termulia dan tertinggi derajatnya adalahfilsafat utama, yaitu ilmu tentang Yang Benar Pertama, yang menjadi sebabdari segala yang benar. Masih menurut Al-Kindi kebenaran ialah bersesuaianapa yang ada dalam akal dan yang ada diluar akal.
2. Al-Farabi
  Al-Farabi hidup tahun 870-950 M, dia meninggal dalam usia 80 tahun.Filsafatnya yang terkenal adalah teori emanasi (pancaran). Filsafatnyamengatakan bahwa yang banyak ini timbul dari Yang Satu. Tuhan bersifatMaha Satu tidak berubah, jauh dari materi , jauh dari arti banyak, Mahasempurna dan tidak berhajat apapun. Kalau demikian hakekat sifat Tuhan,bagaimana terjadinya alam materi yang banyak ini dari yang Maha satu?
3. Ibnu Sina
 Ibnu Sina lahir di Asyfana 980 M dan wafat di Isfahana tahun 1037 M.pemikiran terpenting yang dihasilkan oleh Ibnu Sina adalah tentang jiwa. IbnuSina juga manganut paham pancaran, jiwa manusia memancar dari akalkesepuluh. Dia membagi jiwa dalam tiga bagian, yaitu jiwa tumbuh-tumbuhan(nafsu nabatiyah ), jiwa binatang (nafsu hayanawiyah ), dan jiwa manusia (nafsu natiqah ).
























BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Filsafat merupakan dasar-dasar dari keseluruhan yang terjadi pada diri manusia serta makhluk hidup lain yang ada di muka bumi ini baik dari awal penciptaan manusia dimuka bumi ini, ilmu-ilmu pengetahuan, dan ilmu-ilmu lainnya. Lahirnya filsafat karena rasa ingin ketahuan manusia terhadap sesuatu hingga lahirlah para-para filsuf baik dari belahan Bumi Barat maupun dari belahan Bumi Timur. Dengan adanya filsafat ini manusia dapat berfikir dari alur yang berpikir rasional dan meninggalkan alur pikir yang selalu mengaitkan sesuatu dengan mitos atau mistis yang kejadiannya bisa saja secara kebetulan. Filsafat merupakan teoritis ilmu yang dapat mematahkan teori lain dengan adanya pembuktian yang menyatakan bahwa teori itu dapat diterima dengan akal pikiran serta terbukti kebenarannya atau disebut empirisme.
Secara garis besar filsafat Timur banyak memasukkan unsur-unsur agama yang menjadikan filsafat Timur memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan filsafat Barat,sehingga banyak ahli berdebat mengenai dapat atau tidaknya pemikiran Timur dikatakan sebagai fisafat, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan diantara filsafat Barat dan Timur keduanya tidak dapat nilai mana yang lebih baik karena memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, keduanya diharapkan dapat saling melengkapi khazanah filsafat secara luas.
3.2  Saran
Berdasarkan pemaparan materi di atas,  maka saran dari penulis yaitu:
3.2.1  Sebaiknya lebih memperdalam pemahaman tentang filsafat agar bisa lebih baik lagi dalam menyaring mana yang seharusnya diambil dan tidak diambil dari teori Filsafat Barat dan Filsafat Timur.
3.2.2  Karena makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu sebaiknya pembaca lebih memperbanyak referensi bacaan tentang Filsafat Barat dan Filsafat Timur, dan tidak hanya terfokus dari materi ini saja.








DAFTAR PUSTAKA

Kebung, K. 2011. Filsafat Berfikir Orang Timur (Indonesia, Cina dan India). Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ciskaangelosejarahum/perbandingan-karakteristik-filsafat-sejarah-barat-dan-timur_54f90068a33311fa608b4660
http://keratonilmu.blogspot.co.id/2013/01/perkembangan-filsafat-islam-di-dunia_242.html



2 komentar:

  1. NORAK AMATLAH...BAUT APA POSTING KLU TAMPILAN KUSOR BIKIN SAKIT MATA!!!

    BalasHapus
  2. Dosa apa yang telah kuperbuat sehingga aku di blog goblok ini,,

    BalasHapus